Tasikmalaya, Jurnal Reformasi .com
Aroma ketidakdisiplinan mulai tercium di tubuh Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya. R Mauludin Muchammad pejabat yang menjabat sebagai Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sapras), diduga jarang hadir di kantor dan sulit ditemui, bahkan ketika wartawan mencoba melakukan konfirmasi langsung.
Berdasarkan pantauan Media jurnal reformasi di lapangan, beberapa kali upaya menemui Kabid R. mauludin di kantor Dinas Kesehatan selalu berujung nihil. Salah seorang staf di bidang Sarpras pun membenarkan bahwa atasannya tersebut memang sering tidak berada di tempat.
“Pa Kabid mah jarang di kantor, sering ke luar katanya,bahkan saat mulai cuti sampai sekarang belum pernah masuk kantor” ujar salah satu staf yang meminta identitasnya dirahasiakan. bahkan sub kepegawaian pun bilang kalo Kabid tersebut susah ditemui “ Tong boro akang Abi Oge hese hyang Panggih teh,hese hayang newakna Oge” Ucap Kepala sub kepegawaian
Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar soal komitmen dan tanggung jawab pejabat publik, terutama di bidang yang sangat vital seperti sarana dan prasarana kesehatan. Apalagi, kinerja bidang tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya.
Sejumlah pihak menilai perilaku pejabat yang jarang masuk kantor dapat menjadi cermin lemahnya pengawasan internal di tubuh Dinas Kesehatan. Jika dibiarkan, hal ini dikhawatirkan akan menurunkan moral kerja para staf serta menghambat pelayanan publik yang seharusnya menjadi prioritas utama.
Hingga berita ini diturunkan, Mauludin belum dapat dikonfirmasi terkait tudingan jarang hadir di kantor. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya pun belum memberikan tanggapan resmi atas persoalan ini.
Masyarakat berharap Kepala Dinas Kesehatan dan Bupati Tasikmalaya segera mengevaluasi kinerja para pejabat struktural, agar roda birokrasi di bidang kesehatan tidak tersendat hanya karena masalah kedisiplinan (Tim Investigasi)

















